Selasa, 20 Desember 2011

Dagang Gorengan "Selasa , 20 Desember 2011"

Dan akhirnya tiba juga hari terakhir kita buka lapak alias jualan gorengan. Di hari terakhir ini kita jualan 30 gorengan plus 20 bakso tahu yang harganya ga pernah berubah dari seribu perak. Seperti waktu jualan di hari kedua, kita kuliah dulu sebelum mulai buka dagangan. Habis kuliah langsung rame tuh temen-temen kelompok lain juga mulai jualan sampe bela-belain bolos kuliah. Tapi gorengan kita ga kalah saing dari barang dagangan lain semacem kayak jaja bali atau rujak. Buktinya ga sampe setengah jam kita mulai jualan udah habis aja tuh gorengan (sampe sempet barter barang dagangan sama jaje bali). Sebenernya nyesel juga barang dagangan cepet abis, jadi ga bisa bolos kuliah deh. Ini nih dokumentasi jualan terakhir kita.

Ini temen-temen lagi pada ngerebutin buat beli gorengan. Sampe ada yang masi ngunyah udah mau beli lagi.


Dan ini tampilan gorengan yang kita jual. Saking ramenya sampe baru bisa ngambil gambarnya waktu gorengannya tinggal sisa sedikit.


Temen 2008 yang lagi nikmatin gorengan kita sambil narsis liat kamera.


 Dan ini adalah dua pembeli terakhir kita yang namanya disamarkan. Makasi udah beli gorengan kita semuanya dari hari pertama sampai yang terakhir.

Akhirnya kelar praktek jualan kita. Ternyata memang cari duit itu ga gampang. Mesti pake perjuangan keras dan anti sama yang namanya malu. Selama barang dagangan kita halal dan cara jualannya bener kenapa harus malu. Masalah untung rugi bisa diurus belakangan yang penting usaha kita buat ngejual barang dagangan kita kayak gimana. Makasi buat anggota kelompok semuanya yang udah kerja keras jualan dari hari pertama sampai terakhir. Buat Diah jangan ngomel-ngomel lagi karena duitnya kurang ya. Semua kerjaan pasti ada resikonya, tinggal gimana cara kita buat ngeminimalisir resikonya. Makasi buat Tuhan Hyang Maha Esa karena kita udah dikasi kelancaran selama kita jualan. Terus makasi juga buat ibu dosen kita yang namanya secantik dan sebaik hatinya yaitu Bu Cahya yang udah ngasi kita kesempatan buat jualan. Buat dosen, temen-temen 2008, adik-adik kelas, kakak kelas, trantib puputan, dan semuanya yang udah beli gorengan dan ngebantu kita makasi banyak juga. Banyak pengalaman yang kita dapet selama jualan. Oke sampe disini aja kisah hari terakhir kita jualan. Semoga semua pengalaman yang kita dapet bisa berguna buat kedepannya (Amiinn).

Dagang Gorengan "Sabtu , 17 Desember 2011"

Pada hari sabtu tanggal 17 Desember 2011, kami tidak berjualan secara langsung. Namun kami memesan gorengan untuk di jual ke warung / toko kelontong yang juga menjual berbagai macam snack dan kue-kue yang juga dititipkan oleh orang-orang disana. Warung tersebut berada di dekat rumah salah satu kelompok kami (Diah) yang berlokasi di daerah gianyar. Untuk di warung tersebut pertama kami hanya membawa 30 biji dengan harga masing-masing Rp 1000,- yang terdiri dari :
  • 10 pisang goreng
  • 10 ote-ote
  • 10 tahu isi
Dan gorengan kami habis semuanya. Mengapa kami memilih untuk menitipkan gorengan daripada menjualnya langsung? hal tersebut karena kami ingin mencoba yang mana lebih banyak mendapatkan untung, apakah dengan menitipkannya saja atau dengan menjualnya langsung. Dan kesimpulan yang kami dapatkan adalah :

  1.  Keuntungan yang kami dapatkan lebih sedikit, karena kami memberikan harga gorengan untuk dijual kembali.
  2. Tidak menghabiskan banyak tenaga karena kami tidak menjual secara langsung
  3. Karena untung lebih sedikit sebanding dengan tenaga yang lebih sedikit maka kesimpulannya sama saja.

Minggu, 18 Desember 2011

Dagang Gorengan "Kamis, 15 Desember 2011"

Pada Kamis, 15 Desember 2011 kami menjual gorengan di kampus lagi karena melihat prospeknya lebih cerah daripada kami berjualan di tempat lain. Hari ini kami membawa gorengan dengan tamabahan menu baru yaitu Bakso Tahu. Dari hasil survey ternyata banyak yang menyukai bakso tahu ini mungkin karena ditambah saus sambal pedas manis. kami juga menjual bakso tahu ini dengan harga Rp 1000,-.

Hari ini kami membawa 60 buah gorengan yaitu :
  • 10 tahu isi
  • 20 ote-ote
  • 10 pastel
  • 10 pisang goreng
  • 10 bakso tahu
-       Semua gorengan yang kami bawa habis, namun duitnya kurang Rp 1000,-. kami ga tau siapa yang belum bayar jadi dengan terpaksa kami rugi Rp 1000,-. Hal ini juga terjadi pada hari kedua kami berjualan yaitu "Selasa, 13 Desember 2011", pada hari selasa ini duitnya juga kurang Rp 2000,-. Hal ini kami jadikan pelajaran, mungkin untuk selanjutnya kami harus lebih berhati-hati dan teliti lagi dalam berjualan.

Catatan :
Untuk Dokumentasinya kami akan sertakan belakangan, karena saya selaku yang posting blog tidak mempunyai dokumentasinya.

Dagang Gorengan "Rabu, 14 Desember 2011"

Pada Rabu, 14 Desember 2011 kami berdagang di puputan denpasar dari jam 4 sore sampai jam 6 sore. Pertamanya kami agak pesimis karena cuaca kurang mendukung agak mendung bahkan turun hujan gerimis, namun kami harus tetap berdagang. Apalagi barang untuk dijual sudah kami beli terlebih dahulu. Namun untungnya hujan tidak turun lebih lebat namun hanya gerimis saja.

Ketika berdagang di puputan semua dagangan yang kami bawa juga terjual habis, Kami membawa 50 gorengan pada waktu itu namun yang seharga Rp 500,- tidak seperti yang kami jual di kampus yang seharga Rp 1000,-. Tentu saja ukuran yang kami buat tidak sebesar yang ada di kampus. Mengapa di puputan kami menjual yang seharga Rp 500,- ? itu karena harga untuk gorengan yang normal memang Rp 500,-. Untuk daerah di sekitar alun-alun biasanya orang menjual yang seharga Rp 500,- jadi kami juga membuat yang seharga Rp 500,-.

Ini adalah dokumentasi kami ketika berjualan di puputan :



Dagang Gorengan "Selasa, 13 Desember 2011"

Pada hari Selasa, 13 Desember 2011 kami menjual gorengan di kampus. Dan kami menyasar mahasiswa yang belum sarapan ataupun yang belum makan siang. Biasanya orang yang belum makan pasti ingin beli macam-macam untuk mengisi perutnya dan gorengan adalah salah satu solusi yang tepat untuk itu =).

Alhasil pertama kali kami membawa 30 gorengan yang terdiri dari :
  • 10 ote-ote
  • 10 pastel
  • 5 pisang goreng
  • 5 nangka goreng
Kami tidak membawa tahu isi karena kebetulan dari suplier tidak dapat membeli tahu pada saat itu. jadi yang kami bawa hanya 3 jenis saja. Dan syukurlah semuanya habis. Untuk dokumentasinya bisa lihat di bawah ini



Dagang Gorengan "Senin, 12 Desember 2011"

Untuk pertama kalinya kami menjual gorengan hanya di sekitar lingkungan rumah kami. Dan kebanyakan masih disekitar saudara. Hal ini karena kami ingin melakukan tester terlebih dahulu terhadap konsumen. Apakah gorengan yang kita jual enak atau sudah sesuai dengan selera konsumen.

Untuk pertama kali kami hanya membawa 3 buah utnuk masing-masing gorengan yaitu :
  • 3 buah tahu isi
  • 3 buah pisang goreng
  • 3 buah ote-ote
  • 3 buah pastel
Dan dari hasil yang kami peroleh mereka bilang gorengan yang dibuat lumayan enak hanya saja kurang besar untuk harga gorengan Rp 1000,-
Dari hasil tersebut kita tetap mempertahankan rasa gorengan namun menambah sedikit porsi gorengan.

Wirausaha "GORENGAN"

Mungkin beberapa orang heran mengapa kelompok kami meilih berdagang gorengan? Kan sudah banyak dagang gorengan dipinggir jalan, lagipula gorengan bukan sesuatu yang unik yang dapat membuat orang lain tertarik untuk membelinya. Nah, lalu ? mengapa kami memilih berdagang gorengan? Hal tersebut karena :
  1. Gorengan adalah makanan rakyat, jadi orang sudah tau enaknya...
  2. Gorengan harganya murah meriah, untuk di kampus kami jual Rp 1000,- tapi gede. Sedangakan di puputan kami jual Rp 500,- dengan ukuran yang lebih kecil.
  3. Gorengan biasanya bisa dinikmati kapan saja pagi, siang, sore, malam, bahkan subuh.
  4. Gorengan dapat sebagai pengganti nasi dalam waktu terdesak.
  5. Sebagian besar orang suka makan gorengan karena mudah dipadukan dengan berbagai jenis minuman baik hangat maupun dingin.
  6. Untuk di kampus, di kantin tidak menjual gorengan jadi ini peluang yang bisa di manfaatkan.
Nah itulah beberapa alasan mengapa kelompok kami memilih berdagang gorengan. Semoga dagang gorengan ini bisa menghasilkan keuntungan yang memuaskan.

Selasa, 15 November 2011

Lokasi Pink Bubble Boutique

Lokasi yang tepat untuk usaha kami adalah lokasi tepat dipinggir jalan raya dan terlihat secara langsung oleh orang yang lalu lalang dengan target utama adalah anak-anak dan remaja. Percuma jika lokasi ramai dilewati oleh mobil saja karena mereka tidak akan mau turun sekedar untuk beli. Selain itu juga memastikan lokasi tidak memiliki atau sedikit memiliki saingan yang sama dan mempunyai parkir yang cukup luas. Selain itu juga dipasang billboard yang sangat terang, jelas, dan terlihat dari jarak pandang orang yang mengendarai mobil. Di dalam ruangan butik kami dibuat terang benderang dan terlihat ada aktifitas dari jalan raya agar dapat menarik konsumen datang dan menyempatkan waktu untuk mampir. Dekorasi butik kami akan disesuaikan sesuai dengan target market dan tema yang menarik sesuai dengan barangnya. Dekorasi akan dirubah secara berkala agar konsumen yang datang tidak bosan dan ingin terus kembali untuk melihat apakah ada yang baru di butik kami.

Jumlah Produksi Pink Bubble Boutique

Jumlah produksi butik kami juga ditentukan oleh datangnya musim, baik musim yang datang secara alami (musim panas dan musim hujan), maupun musim yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu (tren, mode, gaya hidup dll).
Untuk musim panas biasanya pelanggan lebih senang membeli produk fashion yang ringan, tipis, dan bersifat menyerap keringat. Maka produk fashion yang kami produksi lebih banyak adalah produk fashion yang cocok untuk musim panas, misalnya yang menggunakan bahan kain katun yang cepat menyerap keringat, maupun chiffon yang tipis dan tidak gerah.
Untuk musim hujan pelanggan cenderung memilih pakaian yang tebal dan hangat. Maka kami akan memproduksi lebih banyak model sweater, jaket, dan atasan dengan lengan panjang. 
Untuk musim diluar musim hujan dan musim panas biasanya fashion juga berkembang dari trend yang mereka lihat di televisi. Seperti misalnya saat ini di Indonesia, trend korea sangat digemari. Maka produksi kami lebih banyak kepoada baju maupun produk fashion lainnya yang bergaya korea.
Jadi yang diperlukan untuk mengetahui jumlah produksi dari produk yang akan kita pasarkan adalah dengan melihat fenomena yang terjadi di sekitar kita baik musim, trend, dan gaya hidup.

Tenaga Kerja Pink Bubble Boutique

Di perusahan kami, kami memiliki tenaga kerja yang handal dan berkualitas. Berikut ini spesifikasi tenaga kerja di Pink Bubble Boutique :
  1. Designer : Memiliki pengalaman di dunia fashion, mengerti tentang fashion, merupakan lul;usan dari sekolah fashion, dapat membuat desain yang unik dan kreatif sesuai dengan tuntutan di dunia fashion.
  2. Penjahit : Memiliki pengalaman dalam menjahit segala jenis pakaian, mengerti bahan yang digunakan, dapat menggunakan berbagai mesi jahit.
  3. Fashion Adviser : Memiliki pengalaman di dunia fashion, Merupakan lulusan dari sekolah fashion, dapat memberikan advice kepada pelanggan tentang fashion.
  4. Kasir : minimal lulusan SMA/sederajat, Dapat menggunakan komputer, mengerti tentang accounting.
  5. Pramuniaga : minimal lulusan SMA/sederajat, berpenampilan menarik, dapat berkomunikasi dengan pelanggan, mengerti tentang fashion.

Produk Fashion Pink Bubble Boutique

PRODUK
"Pink Bubble Boutique" menjual produk pakaian wanita seperti t-shirt, dress, jaket, sweater, pants, maupun produk fashion lainnya. Boutique kami juga menjual aksesoris seperti purse, bag, shoes, necklace, belt,dll.
Berikut in adalah contoh produk dari butik kami :




BAHAN
Dari segi bahan, boutique kami menggunakan bahan pilihan dan berkualitas. Untuk busana tertentu ada bahan kain yang kami import langsung dari Korea , seperti chiffon dan silk. Begitu juga busana dari kulit, kami memakai bahan kulit yang asli dan tidak imitasi. Selain import kami juga menggunakan bahan  buatan dalam negri khususnya batik dan tenun. Pink Bubble Boutique akan selalu menyediakan bahan berkualitas, karena kepuasan pelanggan adalah target utama kami.




ALAT
Peralatan produksi yang kami gunakan sangat berteknologi canggih dan kami juga mempekerjakan tenaga kerja handal berkualifikasi tinggi. Pada pabrik kami memakai beberapa mesin untuk membuat produk busana, ada mesin yang digunakan untuk membuat pola sampai mesin untuk menjahit. Dengan teknisi yang dapat dipercaya, kami menghasilkan suatu produk yang unggul dan berkualitas.

Selasa, 18 Oktober 2011

Poster Fashion


PINK BUBBLE BOUTIQUE diambil dari kata PINK dan BUBBLE. Mengapa kami memilih nama ini ? Kita tahu bahwa warna PINK mencerminkan sesuatu yang feminim, cantik, dan berhubungan dengan wanita. Sedangkan BUBBLE berarti gelembung, dimana kita berharap agar nantinya usaha ini akan menggelembung dan selalu berkembang. 
PINK BUBBLE BOUTIQUE menyediakan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia FASHION khususnya untuk kaum wanita. Mulai dari dress, t-shirt, skirt, pants, bag, shoes, jeans, sampai dengan accesories fashion seperti glasses, belt, dan masih banyak lagi. Penasaran??? dateng aja ke PINK BUBBLE BOUTIQUE.
Di PINK BUBBLE BOUTIQUE kamu-kamu juga bisa konsultasi soal fashion disini, karena kita mempunyai FASHION STYLISH yang khusus disediakan buat kamu-kamu yang ingin tampil gaya. Untuk Grand Opening kita memberikan penawaran khusus bahkan diskon sampai dengan 90%, makanya sebelum kehabisan , ayo buruannn!!!

Mau GAYA??? ke PINK BUBBLE BOUTIQUE aja!!!

Selasa, 04 Oktober 2011

Pelanggaran Dalam Dunia Fashion

Plagiarisme di dunia fashion bukan hal yang baru. Gaya unik yang mungkin sempat menjadi trademark seorang desainer atau seniman musik, bisa saja menjadi gaya berbusana bagi orang lain. Beberapa penyanyi jenius yang dapat menyatukan seni musik dengan seni teater dan fashion. Namun, di balik kejeniusannya menggunakan busana-busana nyeleneh, banyak pihak mempertanyakan orisinalitas gaya yang mereka pakai. Para pengamat fashion sempat menyebut bahwa beberapa para penyayi tersebut menjiplak beberapa gaya artis. Alasan mereka seperti ini alih-alih ingin menarik perhatian para penikmat fashion, penyanyi ini dituduh telah menjiplak rancangan seorang desainer muda. Kasus seperti ini sangat banyak di temukan di berbagai negara di dunia. Seharusnya, para artis dan penyanyi ternama, dapat menggunakan busana sesuai dengan budaya nergara nya masing-masing, tidak haruss menjiplak dan meniru busana negara lain terlebih busana karya orang lain, agar dapat mengangkat seni budaya fashion di negara nya tersbeut.

Profil, Peluang, dan Motivasi Anne Avantie dalam Berkarya



Dalam profil wirausaha kali ini, kelompok kami mengambil Anne Avantie. Bagaiman kisah beliau hingga berhasil menjadi seorang wirausahawan yang sukses? Berikut kisahnya....


Anne Avantie dikenal sebagai sosok wanita multilaten. Lahir di Semarang, 20 Mei. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Setelah menikah ia dikarunia 3 anak, yang pertama, Intan Avantie, Anak kedua dan ketiga Anne semua laki-laki yakni Ernest Christoga Susilo (18 th) dan Ian Tadio Christoga Susilo (12 th). Anne menilik darah seni yang mengalir deras dalam dirinya berasal dari ibunya, Ny Amie Indriati, yang sejak mudanya berkecimpung dalam dunia fashion dan kecantikan. 

Dan selanjutnya darah seni yang sama pula yang secara estafet dialirkan Anne kepada anak perempuan satu – satunya, Intan Avantie, yang juga dikenal sebagai desainer muda berbakat. Itu sebabnya, Amie Indriati, Anne Avantie dan Intan Avantie dikenal sebagia 3 generasi kebanggaan Indonesia di dunia fashion. Ia memulai kariernya sebagai desainer dari rumah kontrakan dengan modal dua mesin jahit pada tahun 1989. Bengkel jahit sederhana itu dia bernama GRIYA BUSANA PERMATASARI.

Saat itu ia banyak berkreasi dalam pembuatan kostum menari dan busana malam bercirikan permainan manik-manik itulah cikal – bakal kreatifitas Anne Avantie. Melalui proses yang panjang dan berliku saat ini Anne Avantie dikenal sebagai salah satu Desainer Kebaya terbaik yang kreasinya telah diakui di tingat nasional, bahkan internasional. 

Sejak muncul di kancah dunia fashion nasional dengan bergabuang di Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Tengah dan belakangan menjadi anggota APPMI Jakarta, proses kreatif kebaya Anne Avantie telah memberi angin segar bagi perkembangan dunia fashion Indonesia. Trend Kebaya Anne Avantie juga merupakan tonggak baru eksplorasi garis rancang dan siluet kebaya. Kalau sebelumnya kebaya tampil dengan aturan baku yang cenderung konvensional dan kaku, di tangan Anne kebaya diolah dan menjelma menjadi adibusana yang menembus garis batas ( borderless line ) kedaerahan tanpa meninggalkan akar budaya bangsa.

Tak dipungkiri, kemolekan dan nilai jual yang tinggi kebaya Anne menjadi trend setter fashion kebaya Indonesia yang selanjutnya menginspirasi para pelaku Industri fashion untuk memproduksi “ Karya mirip kebaya Anne Avantie “. 

Bisa jadi hal ini bisa menjadi inspirasi bagi desainer daerah juga ingin mereguk sukses di Ibu Kota, Jakarta. Ketekunannya dalam berkarya dan tak pernah kering inovasi telah menghantarkan sosok Anne Avantie menjadi panutan bagi banyak orang. Anne Avantie dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, murah hati bahkan sangat tidak pelit berbagi ilmu. Itu sebabnya, workshop dan pelatihannya selalu dipenuhi para ''pengangsu kawruh'' yang ingin belajar tentang ketrampilan dan kewirausahaan. Mereka tak hanya dari kalangan kalangan pelajar ataupun penjahit – penjahit sampai desainer juga ibu – ibu Rumah Tangga.

Setelah berkecimpung selama 20 tahun dalam industri fashion akhirnya berkat kerja keras, komitmen dan kegigihannya Anne Avantie telah berhasil membangun Image dengan mendirikan 2 butik exclusifnya di Jakarta, Anne Avantie butik di Mall Kelapa Gading III lt 1 dan Roémah Pengantén di WM UG 07 Grand Indonesia. Tahun 2009 Anne Avantie dengan divisi barunya Avantie Art juga menghadirkan “ PENDOPO “ di Mall Kelapa Gading V Lt 3 Unit R. 7 Jakarta sebagai eksistensinya di bidang seni merangkul para UKM ( usaha Kecil Menengah ) sehingga “ PENDOPO “ yang menjual “ produk Indonesia dengan harga Indonesia ” menjadi salah satu bukti kecintaannya pada budaya bangsa ini. 

Demikianlah profil singkat Anne Avantie, disini kita dapat melihat bahwa peluang dan motivasi sangat diperlukan bagi kita yang ingin mengembangkan usaha. Seperti halnya Anne Avantie ia dapat melihat peluang bahwa kebaya yang umumnya mempunyai desain cenderung kaku dan konvensional dapat ia ubah menjadi kebaya model baru yang bertaburan payet-payet tanpa meninggalkan ciri khas kebaya itu sendiri. Dan hasilnya yang didapat sangat mengagumkan, dengan inovasi yang terus ia kembangkan ia dapat menjadi trend setter bagi dunia fashion di Indonesia khususnya kebaya. Begitulah seharusnya dalam menciptakan suatu wirausaha kita tidak hanya mengikuti trend yang ada namun berusahalah melihat peluang untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru yang kita miliki.

Kata-kata motivasi dari Anne Avantie yang dapat kita renungkan : 
Anne berharap bahwa kesuksesan yang ia peroleh sekarang bukan hanya untuk dirinya sendiri, namun ia berharap bahwa dirinya dapat menjadi motivasi bagi orang lain agar terus berkarya dan dapat mengikuti langkahnya.

Minggu, 02 Oktober 2011

Pengertian Fashion Secara Umum

Fashion atau pakaian adalah suatu bentuk dari komunikasi. Umberto Eco mengatakan “berbicara melalui pakaian” yang dimaksudkan adalah bahwa pakaian merepresentasika apa yang seseorang lakukan melalaui sebuah konteks layaknya kata-kata tertulis maupun lisan. Untuk memahami fashion atau pakaian sebagai komunikasi tidak cukup hanya dengan memahami komunikasi sebagai pengiriman pesan. Seperti pada prinsipnya bahwa komunikasi adalah proses, yaitu komunikasi dipandang sebagai suatu proses dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain dengan menggunakan satu atau lebih medium atau saluran dengan beberapa efeknya. Dalam hal ini garmen, yang merupakan bagian dari fashion atau pakaian, menjadi medium atau saluran yang dipergunakan seseorang untuk menyatakan sesuatu kepada orang lain dengan maksud mendorong terjadinya perubahan pada orang tersebut. Garmen merupakan medium untuk mengirimkan pesan pada orang lain. Seseorang mengirimkan pesan tentang dirinya sendiri melalui fashion atau pakaian yang dipakainya. Fashion yang memadukan unsur estetika dan unsur kreatif juga bisa menentukan penampilan dan status sosial seseorang. Fashion atau pakaian pada tataran dasarnya adalah berfungsi sebagai penutup, perlindungan, kesopanan dan daya tarik.
Didalam sebuah fashion, ada nilai-nilai yang ingin dipromosikan atau dikomunikasikan melalui apa yang ditampilkan. Fashion merupakan sebuah bentuk dari ekspresi individualistik. Fashion atau pakaian adalah cara yang digunakan individu untuk membedakan dirinya sendiri sebagai indifidu dan menyatakan beberapa keunikannya. Fashion mendefinisikan peran sosial yang dimiliki seseorang. Pakaian yang berbeda yang dikenakan oleh orang yang berbeda, memungkinkan adanya interaksi sosial yang berbeda pula. Fashion atau pakaian kerap digunakan untuk menunjukan nilai ekonomi atau status seseorang. Fashion adalah sebuah fenomena komunikatif dan kultural yang digunakan oleh suatu kelompok untuk mengkonstrusikan dan mengkomunikasikan identitasnya, karena fashion mempunyai cara nonverbal untuk memproduksi serta mempertukarkan makna dan nilai-nilai. Fashion sebagai aspek komunikatif tidak hanya sebagai sebuah karya seni akan tetapi fashion juga dipergunakan sebagai simbol dan cerminan budaya yang dibawa.